Mengelola budget rumah tangga adalah hal penting tapi nggak mudah untuk dilakukan. Jika pengelolaan keuangan nggak berjalan baik, bisa timbul masalah keuangan.
Menurut praktisi keuangan syariah Greget Kalla Buana, pernikahan bukan sekadar berbagi tujuan, keinginan dan ambisi. Pasangan juga harus berbagi sumber daya keuangan (aset, kewajiban, dsb.). Untuk mulai ikhtiar mengelola dana rumah tangga bareng pasangan, ada 4 cara yang bisa dilakukan.
4 Cara Jago Mengelola Budget Rumah Tangga
1. Hitung total pemasukan
Sebelum mulai membuat budget untuk berbagai keperluan, kamu perlu tahu terlebih dahulu berapa sih total pemasukan yang didapat setiap bulan? Karena ini budget rumah tangga, maka kamu juga perlu memasukkan pendapatan pasangan.
Selain pemasukan tetap yang utama, kamu juga perlu memasukkan pendapatan ekstra atau sampingan jika ada. Apabila jumlahnya nggak pasti setiap bulannya, kamu bisa memasukkan jumlah rata-rata.
Buat pekerja multi-income, salah satu nasabah Bank Jago Syariah, Jagoan Annisa Nur Fajrina berbagi tips kelola uang supaya anti repot.

"Harus bijak kelola pemasukan dari side job dan gaji tetap. Biar nggak kecampur, pisahin uangnya pakai Kantong Jago Syariah. Harus ikhtiar nabung buat wujudin goals dan cita-cita juga. Biar uangnya nggak kepakai, amanin di Kantong Nabung," jelas Annisa.
Annisa masih punya beberapa tips mengatur keuangan lainnya loh. Kamu bisa baca tips lengkap dari Annisa di sini.
2. Buat daftar pengeluaran rumah tangga
Sekarang setelah menghitung total pemasukan keluarga, saatnya membuat daftar pengeluaran rumah tangga. Jangan lupa untuk memasukkan seluruh anggota keluarga karena setiap anggota keluarga pasti punya kebutuhan untuk dipenuhi. Bila nanti anggota keluarga bertambah, kamu bisa sesuaikan budget kembali.
Terkait pengalokasian dana, Greget menyarankan beberapa opsi yang bisa kamu coba ikuti. Misalnya 40-30-20-10. 40% untuk kebutuhan hidup, 30% cicilan, 20% masa depan (investasi, dana darurat, asuransi) dan 10% kebaikan. Ada juga budgeting 1-1-1 seperti yang dicontohkan Salman Al-Farisi sahabat Rasulullah SAW, yaitu 1/3 untuk kebutuhan, 1/3 untuk sedekah dan 1/3 untuk modal usaha (tabungan, investasi).
Untuk kebutuhan hidup, kamu bisa mulai dari pengeluaran utama untuk memastikan nggak ada yang terlewat. Contoh pengeluaran utama rumah tangga adalah makan, transportasi, kebutuhan harian, tagihan bulanan dan pendidikan anak.
Ada pengeluaran yang jumlahnya tetap dan nggak tetap. Kalau ada pengeluaran utama yang jumlahnya nggak tetap, seperti kebutuhan harian, kamu bisa membuat kisaran terbaik. Seiring waktu, budget masih dapat disesuaikan setelah kamu mempelajari pola pengeluaran dan terbiasa dengan budgeting.
Jika semua pengeluaran utama sudah dimasukkan, kamu bisa mulai memasukkan pengeluaran lain seperti tabungan, hiburan, dsb. Untuk pengeluaran lain, alangkah baiknya jika kamu juga dapat mengkategorikan mereka berdasarkan tingkat prioritas. Misalnya, penyisihan uang untuk ditabung sebagai dana darurat lebih penting dibandingkan pengeluaran untuk hiburan.
3. Kurangi pemasukan dengan pengeluaran dan lihat jumlah yang tersisa
Untuk memastikan semua pengeluaran bisa dipenuhi, kamu perlu mengurangi total pemasukan dengan total pengeluaran. Berapa jumlah yang tersisa?
Jika jumlahnya negatif, maka ini berarti bahwa total pengeluaran kamu lebih besar dari total pemasukan. Kalau begini, maka kamu perlu sedikit melakukan penyesuaian terhadap pengeluaran. Mungkin budget hiburan bisa dirampingkan sedikit, frekuensi makan di restoran bisa dikurangi, dsb.
4. Pilih cara mengelola budget rumah tangga yang gampang dan praktis
Mengingat budgeting adalah cara mengatur keuangan dan memastikan arus kas tetap positif, maka budgeting harus dilakukan secara konsisten.
Supaya bisa demikian, maka kamu dapat memilih cara mengelola budget rumah tangga yang gampang dan praktis. Apabila melakukan budgeting secara manual dengan mencatat segalanya satu per satu, kamu bisa jadi mumet sendiri dan akhirnya kehilangan semangat mengatur keuangan.
Budgeting yang gampang dan praktis bisa dirasakan saat kamu menggunakan Kantong Jago Syariah. Setiap kebutuhan pada dasarnya dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kebutuhan menabung dan kebutuhan membayar.
Oleh karena itu, bersama Jago Syariah kamu dapat membuat Kantong Nabung dan Kantong Bayar. Setiap kebutuhan bisa kamu pisahkan dan kamu alokasikan budget-nya masing-masing ke dalam setiap Kantong.
Berapa Kantong yang bisa dibuat? Hingga 40 Kantong. Kerennya, setiap Kantong punya nomor Kantong (nomor rekening) masing-masing. Dengan kata lain, kamu bisa punya 40 rekening berbeda di dalam Jago Syariah.
Untuk mengelola dana rumah tangga bersama pasangan, kamu bisa bikin Kantong Bersama. Pada dasarnya, Kantong Bersama adalah Kantong Nabung atau Kantong Bayar. Tapi, saat dikelola lebih dari 1 orang, Kantong berubah menjadi Kantong Bersama.

Setelah kamu dan pasangan sama-sama menjadi anggota Kantong Bersama, masing-masing dapat mengakses riwayat transaksi dan menjalankan peran sesuai yang telah ditentukan sebelumnya, misalnya sebagai spender atau hanya sebagai viewer. Transparansi pun terjaga bersama Kantong Bersama.
Yuk mulai kelola budget rumah tangga bersama pasangan tercinta tanpa repot dengan Kantong Jago Syariah. Jago Syariah bisa diunduh di sini kalau belum punya. Bank Jago Syariah adalah bank digital syariah di Indonesia dengan fitur lengkap dan ekosistem yang kuat.